IRAMA
Irama dapat disebut juga dengan gerakan yang teratur, atau ritme. Irama merupakan elemen musik yang paling penting dan menjadi dasar dalam mempelajarinya karena secara tidak sadar setiap tubuh manusia berirama lewat detak jantung. Anak-anak secara fisik lebih mudah mempelajari ritme musik sebelum mengenali nada. Sebelum peserta didik diajarkan irama dalam bentuk sebuah tulisan, lebih baik diawali dengan metode imitasi materi Eurhythmic yang diperkenalkan oleh salah satu pendidik musik terkemuka dari Swiss, Emile Jaques-Dalcroze (1865-1950) yakni gerakan tubuh dalam merespon sebuah musik, seperti langkah kaki untuk memahami stabilitas tempo, lari-lari kecil untuk memahami ketukan seperdelapan, ayunan tangan untuk memahami birama, tepuk tangan untuk memahami ketukan berat, petikan jari untuk memahami ketukan ringan dan lainlain. Di dalam mempelajari irama, dibutuhkan kemampuan abstrak yang cukup baik seperti mempelajari matematika. Materi yang diajarkan oleh guru harus dimulai dengan kombinasi not-not sederhana yakni seputar ketukan dalam not penuh, not setengah, not setengah bertitik, dan not seperempat. Materi lagu yang dapat dipakai untuk mengawali kegiatan pembelajaran ini adalah:
1. Pengertian tempo sebagai waktu yang menunjukkan cepat atau lambatnya lagu.
2. Pengertian birama sebagai pembagian ketukan dalam sebuah lagu berdasarkan ayunannya.
3. Lagu-lagu anak dengan sukat 2/4 atau 4/4 tanpa birama gantung, seperti lagu Menanam Jagung, Pemandangan, Anak Kambing Saya, dan lain-lain. Untuk menggali pemahaman peserta didik mengenai not seperdelapan, dibutuhkan pemahaman yang cukup baik dulu terhadap not-not yang disebutkan sebelumnya. Materi pokok irama sederhana yang dapat dimainkan bersamaan dengan materi lagu. Untuk mengetahui lebih lanjut, guru dapat mencari melalui kanal video dengan kata kunci pencarian: BPGM kelas IV puskurbuk Unit 1 KB 2